Es krim dan berbagai jenis dessert telah menjadi rajazeus bagian dari gaya hidup modern. Rasa manis, tekstur lembut, dan variasi topping membuatnya digemari oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, di balik kelezatan ini, ada beberapa bahan yang patut diwaspadai, terutama bagi mereka yang memiliki keterikatan pada prinsip makanan halal, seperti gelatin dan alkohol. Kedua bahan ini sering kali tersembunyi di balik label “rasa vanilla” atau “tekstur creamy”, namun dampaknya cukup signifikan bagi konsumen yang peduli terhadap kandungan bahan makanan mereka.
Apa Itu Gelatin?
Gelatin adalah zat protein yang dihasilkan dari kolagen hewan, biasanya dari kulit, tulang, dan jaringan ikat sapi atau babi. Fungsinya dalam dessert sangat penting, terutama untuk memberikan tekstur kenyal atau lembut seperti pada pudding, mousse, marshmallow, atau es krim. Gelatin juga digunakan sebagai penstabil agar tekstur makanan tetap konsisten saat dibekukan atau disimpan dalam waktu lama.
Masalahnya, asal-usul gelatin sering kali tidak dijelaskan secara rinci pada kemasan produk. Banyak produsen hanya mencantumkan kata “gelatin” tanpa menyebut apakah itu berasal dari sapi, babi, atau sumber nabati. Bagi umat Muslim atau penganut agama lain yang memiliki batasan konsumsi produk hewani tertentu, ini bisa menjadi isu yang cukup serius.
Untuk itu, sangat penting untuk memeriksa label halal atau mencari informasi lebih lanjut dari produsen jika ragu. Saat ini, sudah banyak gelatin alternatif berbasis nabati, seperti agar-agar (dari rumput laut) atau pektin (dari buah), yang aman dan halal. Namun, tidak semua produsen beralih ke alternatif ini, terutama pada produk impor.
Waspadai Alkohol dalam Dessert
Alkohol juga menjadi salah satu bahan tersembunyi yang sering muncul dalam dessert, terutama es krim premium, truffle cokelat, tiramisu, dan saus pencuci mulut. Penggunaan alkohol dalam makanan bukan hanya untuk efek mabuk (yang umumnya tidak terasa dalam jumlah kecil), tetapi lebih kepada fungsinya sebagai penguat rasa (flavor enhancer) atau pelarut aroma seperti ekstrak vanilla.
Contohnya, vanilla extract yang umum digunakan di industri es krim dan dessert mengandung alkohol sekitar 35%. Dalam proses pembuatan, alkohol digunakan untuk mengekstraksi rasa dari biji vanilla. Meskipun kadarnya kecil, penggunaan alkohol tetap menjadi perhatian karena dalam hukum Islam, zat ini termasuk dalam kategori najis dan haram jika dikonsumsi.
Yang perlu diingat, alkohol tidak selalu dicantumkan dengan jelas. Terkadang, hanya tertulis “flavor”, “aroma”, atau “ekstrak”, tanpa penjelasan kandungannya. Bahkan es krim yang dilabeli “non-alcoholic” pun bisa mengandung bahan hasil ekstraksi alkohol yang tidak dihilangkan sepenuhnya.
Kenapa Hal Ini Penting?
Bagi sebagian orang, ini mungkin terdengar sepele. Namun, bagi mereka yang menjalani gaya hidup halal atau memiliki prinsip tertentu terhadap makanan, transparansi bahan menjadi hal yang sangat penting. Mengonsumsi produk yang tidak jelas asal-usulnya dapat menimbulkan keraguan dan mengganggu kenyamanan batin.
Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap bahan makanan, banyak orang kini mulai mencari tahu lebih jauh tentang apa yang mereka konsumsi. Bukan hanya dari sisi agama, tetapi juga dari sisi kesehatan dan etika, seperti veganisme, alergi makanan, atau sensitivitas terhadap zat tertentu.
Tips Memilih Dessert yang Aman
-
Periksa Label dengan Teliti
Jangan hanya melihat label depan yang menarik. Lihat daftar bahan secara detail, dan cari informasi soal gelatin, flavor, dan ekstrak yang digunakan. -
Pilih Produk Berlabel Halal atau Vegan
Produk dengan label halal sudah melalui proses verifikasi yang ketat, begitu juga label vegan, yang menjamin tidak ada bahan hewani termasuk gelatin atau alkohol. -
Cari Alternatif Lokal
Banyak produsen lokal kini membuat es krim dan dessert berbasis bahan alami dan halal. Pilih produk yang transparan dalam mencantumkan komposisinya. -
Buat Sendiri di Rumah
Jika ragu dengan produk jadi, buatlah dessert sendiri di rumah. Gunakan bahan yang jelas seperti agar-agar, buah segar, santan, madu, dan ekstrak vanilla non-alkohol. -
Tanya Langsung ke Produsen atau Penjual
Jangan ragu bertanya. Beberapa brand bahkan menyediakan layanan konsumen untuk menjawab pertanyaan seputar kandungan bahan.
BACA JUGA: Soto Betawi: Hidangan Royal Ibukota dengan Kuah Susu yang Menggoda