
Kuliner Malam Jakarta: Sate Usus yang Dimasak di Atas Got!!!
Jakarta, kota yang tak pernah tidur, dikenal sebagai surga kuliner malam. Dari nasi goreng pinggir jalan hingga martabak manis penuh topping, semuanya menggoda lidah dan mengisi perut para perantau dan warga lokal yang lapar tengah malam. Namun, di balik kerlap-kerlip lampu kota, ada satu kuliner malam yang cukup kontroversial namun tetap digemari: sate usus yang dimasak di atas got.
Ya, Anda tidak salah baca. Beberapa penjaja kuliner kaki lima Jakarta menyajikan sate usus—jajanan yang digemari karena rasa gurih dan teksturnya yang kenyal—dengan metode pembakaran yang tak biasa: menggunakan bara api yang ditaruh tepat di atas selokan atau got kecil di pinggir jalan.
Fenomena Kuliner Jalanan yang Nekat
Praktik ini bukan bagian dari strategi pemasaran ekstrem, melainkan soal keterbatasan tempat dan efisiensi. Banyak pedagang yang tidak memiliki ruang cukup untuk memasak, akhirnya memanfaatkan tutup got sebagai penopang pemanggang. Di atasnya, mereka meletakkan arang menyala dan mulai memanggang sate-sate kecil berbahan usus ayam yang sudah dibumbui.
Anehnya, meskipun terlihat tidak higienis, banyak rajazeus slot pembeli yang tetap antre. Alasannya sederhana: rasanya enak dan harganya murah meriah. Bumbu kacang yang meresap ke dalam usus dan aroma asap pembakaran menciptakan kombinasi cita rasa yang sulit ditolak, terutama saat perut lapar di tengah malam.
Antara Nikmat dan Risiko
Namun, di balik kenikmatannya, muncul pertanyaan besar soal kesehatan dan kebersihan. Selokan terbuka berpotensi membawa berbagai bakteri dan kotoran. Meskipun makanan tidak bersentuhan langsung dengan air got, asap dan debu di sekitarnya bisa saja menempel pada sate.
Para pakar kesehatan mengingatkan bahwa makanan yang dimasak dalam kondisi kurang higienis bisa menyebabkan gangguan pencernaan, bahkan infeksi serius. Tapi bagi sebagian penikmat kuliner jalanan, risiko ini dianggap sepadan dengan kenikmatan yang didapat.
Mengapa Tetap Laris?
Ada beberapa alasan mengapa sate usus “ala got” ini tetap punya pasar:
-
Harga terjangkau: Dengan Rp5.000–Rp10.000, perut bisa kenyang.
-
Lokasi strategis: Biasanya berada di area ramai seperti terminal, stasiun, atau pinggir jalan utama.
-
Efek nostalgia: Banyak orang yang sudah terbiasa makan di warung seperti ini sejak lama, dan sulit beralih.
Haruskah Kita Menghindar atau Menikmati?
Pertanyaan ini kembali kepada masing-masing individu. Jika kamu termasuk yang mengutamakan kebersihan, mungkin kuliner ini bisa dilewatkan. Namun jika kamu berjiwa petualang kuliner dan tak takut tantangan, mencicipi sate usus pinggir got bisa jadi pengalaman tak terlupakan—selama kamu tahu risikonya.

Soto Betawi: Hidangan Royal Ibukota dengan Kuah Susu yang Menggoda
Soto Betawi adalah salah satu kuliner khas Jakarta yang memiliki cita rasa khas dan menggoda. Berbeda dari soto-soto lain di Indonesia, Soto Betawi dikenal dengan kuahnya yang kental karena menggunakan campuran santan dan susu. Kombinasi ini memberikan sensasi gurih yang unik, menjadikannya favorit di kalangan pecinta kuliner Nusantara.
Sejarah Soto Betawi
Soto Betawi pertama kali dikenal pada awal abad ke-20 di Jakarta. Istilah “Soto Betawi” dipopulerkan oleh seorang pedagang soto bernama H. Ma’ruf pada tahun 1970-an. Sebelum itu, masyarakat Jakarta sudah menikmati beragam jenis soto, tetapi belum ada yang benar-benar mencerminkan identitas khas Betawi.
Keunikan dari soto ini terletak pada penggunaan jeroan dan daging sapi yang dipadukan dengan kuah gurih berbumbu rempah. Soto Betawi awalnya merupakan hidangan yang sering dinikmati oleh kalangan menengah ke atas, mengingat bahan bakunya yang premium, seperti susu dan santan. Namun, seiring berjalannya waktu, Soto Betawi menjadi sajian yang lebih mudah ditemukan di berbagai warung makan dan restoran.
Bahan dan Cita Rasa Soto Betawi
Soto Betawi menggunakan berbagai bahan yang menjadikannya istimewa, di antaranya:
-
Daging sapi atau jeroan (babat, paru, hati, atau kikil) sebagai bahan utama.
-
Kuah santan dan susu yang memberikan kekayaan rasa dan tekstur lembut.
-
Rempah-rempah khas seperti lengkuas, jahe, kemiri, daun salam, dan serai untuk memperkaya aroma dan cita rasa.
-
Pelengkap seperti tomat, emping, bawang goreng, dan acar untuk menambah kesegaran saat disantap.
Tekstur kuah Soto Betawi lebih kental dibandingkan soto lain, seperti Soto Lamongan atau Soto Kudus, yang biasanya lebih bening. Gabungan susu dan santan menciptakan rasa creamy yang menggugah selera tanpa membuat enek.
Cara Membuat Soto Betawi
Meskipun terlihat rumit, Soto Betawi bisa dibuat sendiri di rumah dengan langkah-langkah berikut:
Bahan-bahan:
-
500 gram daging sapi, potong kotak
-
200 ml santan kental
-
200 ml susu cair
-
2 batang serai, memarkan
-
3 lembar daun salam
-
2 cm lengkuas, memarkan
-
1 cm jahe, memarkan
-
5 butir bawang merah, haluskan
-
3 siung bawang putih, haluskan
-
3 butir kemiri, sangrai dan haluskan
-
½ sdt merica bubuk
-
Garam dan gula secukupnya
-
1 liter air
Cara Memasak:
-
Rebus daging sapi hingga empuk, kemudian angkat dan tiriskan.
-
Panaskan sedikit minyak, tumis bawang merah, bawang putih, dan kemiri hingga harum.
-
Masukkan serai, daun salam, lengkuas, dan jahe. Aduk rata.
-
Tambahkan daging sapi dan aduk hingga bumbu meresap.
-
Tuang air rebusan daging, lalu masak dengan api kecil.
-
Tambahkan santan dan susu, aduk terus agar tidak pecah.
-
Bumbui dengan garam, gula, dan merica sesuai selera. Masak hingga mendidih.
-
Sajikan Soto Betawi dengan potongan tomat, emping, dan bawang goreng.
Keunikan dan Daya Tarik Soto Betawi
Soto Betawi memiliki daya tarik tersendiri karena rasanya yang khas. Beberapa faktor yang membuatnya istimewa antara lain:
-
Perpaduan rempah dan susu yang jarang ditemukan dalam soto lainnya.
-
Daging sapi yang empuk dan jeroan yang menambah kelezatan.
-
Aroma khas yang menggugah selera berkat bumbu dan santan yang dimasak dengan teknik khusus.
Bagi pencinta kuliner, Soto Betawi bukan sekadar makanan biasa, tetapi juga bagian dari sejarah dan budaya Betawi yang patut dilestarikan.
Soto Betawi di Jakarta dan Sekitarnya
Bagi yang ingin menikmati Soto Betawi autentik, beberapa tempat legendaris yang bisa dikunjungi antara lain:
-
Soto Betawi H. Ma’ruf di kawasan Cikini.
-
Soto Betawi Haji Husein di Tanah Abang.
-
Soto Betawi Bang Ali di berbagai cabang di Jakarta.
Masing-masing tempat memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi kuah, penggunaan daging, maupun bumbu yang digunakan.
BACA JUGA INFORMASI ARTIKEL SELANJUTNYA DISINI: 7 Dessert Tradisional Italia Yang Sangat Populer Dikalangan Remaja Eropa